- I. Infeksi P. vivax atau P. ovale
- Daerah sensitif klorokuin:
Klorokuin basa 150 mg:
Hari I: 4 tablet + 2 tablet (6 jam kemudian), hari II&III: 2 tablet atau Hari I&II: 4 tablet, hari III: 2 tablet
Terapi radikal: primakuin 1 x 15 mg selama 14 hari
Bila gagal dengan terapi klorokuin à kina sulfat 3 x 400-600 mg/hari selama 7 hari
- Daerah resisten klorokuin
Klorokuin basa 150 mg:
Hari I: 4 tablet + 2 tablet (6 jam kemudian), hari II&III: 2 tablet atau Hari I&II: 4 tablet, hari III: 2 tablet ditambah SP 3 tablet (dosis tunggal)
Terapi radikal: primakuin 1 x 15 mg selama 14 hari
II. Infeksi P. falciparum ringan/sedang, infeksi campur P. falciparum dan P. vivax
– Klorokuin basa 150 mg:
Hari I: 4 tablet + 2 tablet (6 jam kemudian), hari II&III: 2 tablet atau Hari I&II: 4 tablet, hari III: 2 tablet
– Bila perlu terapi radikal:
Falciparum: primakuin 45 mg (dosis tunggal); infeksi campur: primakuin 1 x 15 mg selama 14 hari
à bila resisten dengan pengobatan tersebut: SP 3 tablet (dosis tunggal) atau kina sulfat 3 x 400-600 mg/hari selama 7 hari
III. Malaria berat
– Drip kina HCl 500 mg (10 mg/kgBB) dalam 250-500 ml D5% diberikan dalam 6-8 jam (maksimum 2000 mg) dengan pemantauan EKG dan kadar gula darah tiap 8-12 jam sampai pasien dapat minum obat per oral atau sampai hitung parasit malaria sesuai target (total pemberian parenteral dan per oral selama 7 hari dengan dosis per oral 10 mg/kgBB/24 jam diberikan 3 kali sehari)
– Pengobatan dengan kina dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin 94 mg/kgBB diberikan 4 kali sehari atau doksisiklin 3 mg/kgBB sekali sehari
Perhatian: SP tidak boleh diberikan pada bayi dan ibu hamil. Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil, bayi, dan penderita defisiensi G6PD. Klorokuin tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong. Pada pemberian kina parenteral, bila obat sudah diterima selama 48 jam tetapi belum ada perbaikan dan atau terdapat gangguan fungsi ginjal, maka dosis selanjutnya diturunkan sampai 30-50%. Kortikosteroid merupakan kontraindikasi pada malaria serebral.
Pemantauan pengobatan: hitung parasit minimal tiap 24 jam, target hitung parasit pada H1 50% H0 dan H3 <25% H0. Pemeriksaan diulang sampai dengan tidak ditemukan parasit malaria dalam 3 kali pemeriksaan berturut-turut.
Pencegahan: klorokuin basa 5 mg/kgBB, maksimal 300 mg/minggu diminum tiap minggu sejak 1 minggu sebelum masuk daerah endemik sampai dengan 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemik atau doksisiklin 1,5 mg/kgBB/hari dimulai 1 (satu) hari sebelum pergi ke daerah endemis malaria s/d 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemis
|