Produk susu dan kalsium tidak mencegah patah tulang, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine. Peneliti memfollow-up remaja perempuan selama tujuh tahun, menganalisis diet mereka, aktivitas fisik, dan patah tulang. Perempuan yang banyak mengonsumsi produk susu dan kalsium tidak memiliki perlindungan tambahan bagi kesehatan tulang. Bahkan, di antara gadis-gadis yang paling aktif – berolahraga lebih dari satu jam per hari – mereka yang mengonsumsi banyak kalsium dalam diet mereka ( sebagian besar berasal dari produk susu ) memiliki lebih dari dua kali lipat risiko patah tulang, dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan kalsium kurang. Para peneliti menemukan bahwa asupan vitamin D memang membantu mengurangi risiko. Gadis yang mendapatkan paling banyak vitamin D memiliki setengah risiko patah tulang, dibandingkan dengan gadis yang mendapatkan kurang vitamin D
(Sonneville KR, Gordon CM, Kocher MS, Pierce LM, Ramappa A, Lapangan AE. Vitamin D, kalsium, dan Intake Susu dan Stress Fraktures antara Remaja Perempuan. Arch Pediatr Adolesc Med. Diterbitkan sebelum cetak 5 Maret 2012).